Program Interaktif Warkop Kamtibmas Polres Trenggalek, Seperti Apa?

oleh -754 views

Polres Trenggalek – Warung Kopi atau Warkop kerap menjadi jujukan dan tempat berkumpul elemen masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda. Di Warkop ini, perbincangan antar pengunjung sangat variatif bahkan terkadang lebih update di banding media konvensional lainnya.

Mendasari hal tersebut, Kepolisian Resor Trenggalek menggelar satu program yang diberi nama Warkop Kamtibmas yakni sebuah program yang berbasis pendekatan interaktif dengan melibatkan masyarakat sebagai objek sekaligus subjek Kamtibmas.

Hal ini ditegaskan oleh Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasihumas Iptu Susila Basuki, S.Sos.

“Pada dasarnya, Warkop kamtibmas ini merupakan kegiatan patroli namun dikemas secara berbeda dengan sasaran pengunjung Warkop.” Jelasnya.

Di Kabupaten Trenggalek sendiri, keberadaan Warkop terbilang cukup populer dan ada di hampir setiap desa baik konsep tradisional seperti angkringan maupun yang model kekinian seperti kafe. Setiap sore hingga menjelang pagi bisa dipastikan selau dipenuhi oleh pengunjung.

“Konsentrasi kegiatan memang kita laksanakan pada malam hari. Jadi, sekalian ppatroli sambil ngobrol bersama pengunjung Warkop. Temanya bisa bermacam-macam namun yang pasti kita arahkan ke masalah kamtibmas.” Imbuhnya.

Lebih lanjut Iptu Susila menerangkan, dalam kegiatan tersebut terdapat dua aspek yang bisa dilakukan oleh petugas. Yang pertama adalah menampung keluh kesah maupun aspirasi masyarakat tentang apapun dan yang kedua adalah sebagai media sosialisasi  atau edukasi tentang Kamtibmas, terutama terkait dengan dinamika atau tren terkini.

Dari interaksi dua arah tersebut, lanjut Iptu Susila, petugas dapat memperoleh informasi yang detail tentang sebuah permasalahan untuk kemudian merumuskan solusi dan tindak lanjut penyelesaian konkrit. Jika bukan ranah kepolisian, maka petugas akan menyampaikan kepada stakeholder yang membidangi sesuai dengan kompetensinya.

Sedangkan personel yang dilibatkan, merupakan personel Polres atau Polsek yang sedang bertugas atau masuk sift pada hari itu. Dalam satu regu diawaki oleh sedikitnya 5-6 personel. Sedangkan sasaran wilayah menyesuaikan dengan tingkat kerawanan maupun dinamika terkini.

“Harapan kita tentunya, dari komunikasi dua arah yang terbangun dapat meningkatkan kedekatan antara Polri dengan masyarakat sekaligus berperan sebagai problem solving terhadap setiap permasalahan yang muncul di tengah masyarakat.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.